1) Nabi Nuh as adalah salah seorang nabi Ilahi yang memiliki umur panjang sehingga umurnya menjadi perumpamaan.
Nabi Nuh as menyeru kaumnya untuk menyembah Allah swt dan makrifat, dan melarang mereka dari menyembah berhala dan kebodohan. Umat nabi Nuh as yang terbiasa dengan keyakinan-keyakinan nenek moyang mereka dan jauh dari berfikir dan merenung, mengancam nabi Nuh as: “Mereka berkata: Sungguh jika kamu tidak (mahu) berhenti hai Nuh, nescaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang direjam.”[1]
Nabi Nuh as menengadahkan tangan dan berdoa:
رَبِّ إِنَّ قَوْمى كَذَّبُونِ * فافْتَحْ بَيْنى وَبَيْنَهُمْ فَتْحاً وَ نَجِّنى وَ مَنْ مَعِىَ مِنَ المُؤمِنينَ“Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin bersertaku.”[2]
Allah swt dalam al-Qur’an Karim berfirman: “Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.”[3]
2) Di dalam al-Qur’an terdapat sebuah surat bernama surat Nuh dan seluruh isi surat ini berhubungan dengan kisah nabi Nuh as.
Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih. Nuh berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui.”[4]
Seruan dan tabligh ini tidak membangunkan kaum beliau as dan dengan alasan ini nabi Nuh as menyatakan kepada Allah swt sambil berkata: “Nuh berkata: Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”[5]
Nabi Nuh as kemudian menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah swt di alam penciptaan kepada mereka. Namun tetap saja mereka tidak sedar dan saling mengingatkan kepada sesama mereka supaya tidak berpaling dari berhala-berhala mereka. Mereka terjerumus ke dalam dosa-dosa dan pada akhirnya mereka menjadi penghuni neraka.
Pada kesempatan ini nabi Nuh as mengangkat tangan berdoa dan menyatakan kepada Allah swt:
رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأَرْضِ مِنَ الكافِرِينَ دَيّاراً * إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلّا فاجِراً كَفّاراً * رَبِّ اغْفِرْ لِى وَلِوالِدَىَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمناً وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِناتِ وَلا تَزِدِ الظّالِمِينَ إِلّا تَباراً
“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapaku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu selain kebinasaan.”[6]
3) Allah swt dalam surat Al-Qamar berfirman: “Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: Dia seorang gila (kerasukan jin) dan dia sudah pernah diberi ancaman.”[7]
Nabi Nuh as pun menengadahkan tangan dan berdoa kepada Allah swt:
أَنّى مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ“Sesungguhnya aku ini adalah orang yang dikalahkan (dalam memberikan petunjuk kepada umat), oleh sebab itu tolonglah (aku).”[8]
4) Dalam surat Al-Mukminun ditegaskan:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”[9]
Dalam kondisi ini nabi Nuh as mengangkat tangan berdoa:
رَبِّ انْصُرْنى بِما كَذَّبُونِ“Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.”[10]
Allah swt berfirman: “Lalu Kami wahyukan kepadanya: Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tannur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim, kerana sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah:
اَلْحَمْدُ للَّهِِ الَّذى نَجَّينا مِنَ الْقَوْمِ الظالمِينَ * وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنى مُنْزَلاً مُبارَكاً وَأنْتَ خَيْرُ المُنْزِلينَ“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim. Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.”[11]
Nabi besar Islam Muhammad saw bersabda kepada Imam Ali as: “Wahai Ali! Setiapkali engkau turun di suatu tempat katakan:
اللّهمّ أنزِلني مُنْزَلاً مبارَكاً وأنت خير المنزِلينkerana kebaikan tempat tersebut akan menjadi bahagianmu dan keburukannya akan menjauh darimu.”[12]
Dalam hadis “400” yang Imam Ali as menjelaskan 400 ucapan pendek dalam sopan santun kehidupan dan penghambaan kepada para sahabat beliau disebutkan:[13] “Setiapkali kalian turun di suatu tempat katakanlah:
اَللَّهُمَّ أَنْزِلْنَا مُنْزَلاً مُبَارَكاً وَ أَنْتَ خَيْرُ المُنْزِلِينَ5) Nabi Nuh as selama 950 tahun mentablighkan penyembahan kepada Yang Esa, kesucian dan kebenaran di tengah-tengah umat beliau, akan tetapi 10 abad tabligh dan dakwah tidak menyadarkan kaum yang terlelap dalam kebodohan dan membangunkan mereka, dan dari semua benih tauhid dan pengesaan Tuhan tidak bersinggah dan mekar selain sangat sedikit di hati yang lebih keras dari batu. Disamping itu, mereka mengolok-olok nabi Ilahi as dan menuduhkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri layak menerimanya serta menganggap kaum Mukminin yang bersama beliau as sebagai manusia-manusia yang rendah…
Dengan latar belakang kemaksiatan dan kejahatan seperti inilah turun hujan yang sangat lebat dari langit dengan perintah Allah swt dan air bersumber dari bawah tanah serta seluruh tempat dilanda banjir dan taufan.
Nabi Nuh as yang telah siap menghadapi persyaratan-persyaratan semacam ini dari sebelumnya berkata kepada kaum Mukminin dan orang-orang yang bersamanya supaya naik ke atas bahtera yang beliau buat dengan tangan beliau sendiri. Nabi Nuh ketika menaiki bahtera berkata:
بِسْمِ اللَّهِ مَجْريها وَمُرْسيها إِنَّ رَبّى لَغَفُورٌ رَحيم“Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[14]
Ketika itu air dari langit dan bumi bertemu dan memenuhi semua tempat dan menelan orang-orang yang berbuat keji pada hari itu. Sementara itu nabi Nuh as dan orang-orang yang bersama beliau menaiki bahtera keselamatan dan bergerak di atas permukaan air. Ketika air memenuhi semua tempat dan menyeret seluruh orang yang tersesat dan keras kepala kepada kematian, dikeluarkan perintah Ilahi untuk penghentian hujan dan gumpalan air dari dalam bumi dan bahtera nabi Nuh as berlandas dengan tenang di atas gunung “Judiy”. Di tengah-tengah kejadian tersebut, ketika nabi Nuh as melihat puteranya yang tidak berada pada jalan yang benar berada di tengah orang-orang yang tenggelam mengangkat tangan sambil berdoa:
رَبِّ إِنَّ ابْنى مِنْ أَهْلى وَإِنَّ وَعْدَكَ الحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحاكِمينَ“Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku (dan Engkau telah berjanji menyelamatkankan keluargaku), dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.”[15]
Allah swt berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”[16]
Nabi Nuh as sedar dan berkata:
رَبِّ إِنّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْئَلَكَ ما لَيْسَ لى بِهِ عِلْمٌ، وَإِنْ لا تَغْفِرْ لى وَتَرْحَمْنى أَكُنْ مِنَ الْخاسِرينَ“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.”[17]
[1] QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 116.
[2] QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 117 – 118.
[3] QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 119 – 120.
[4] QS. Nuh [71]: 1 – 4.
[5] QS. Nuh [71]: 5 – 12.
[6] QS. Nuh [71]: 26 – 28.
[7] QS. Al-Qamar [54]: 9.
[8] QS. Al-Qamar [54]: 10.
[9] QS. Al-Mukminun [23]: 23.
[10] QS. Al-Mukminun [23]: 26. Susunan kalimat ini terdapat dalam surat ini ayat 39 melalui lidah suci nabi lain dan nama nabi tersebut tidak disebutkan secara jelas. Sebagian meyakini nabi tersebut adalah nabi kaum ‘Ad yaitu nabi Hud as, dan yang lain menyatakan nabi kaum Tsamud yaitu nabi Saleh as.
[11] QS. Al-Mukminun [23]: 28 – 29.
[12] Tafsir Ash-Shafi, jilid 3, hal. 399.
[13] Al-Khishal, hal. 634.
[14] QS. Hud [11]: 41.
[15] QS. Hud [11]: 45.
[16] QS. Hud [11]: 46.
[17] QS. Hud [11]: 47.
Post di bawah ini kakchik ambil dari laman web Pondok Pesantren Daarul Rahman. Wallahu'alam.
Di sebuah gunung yg sentiasa diselimuti salju yg terletak di Timur Turki, tersembunyi sebuah misteri "berharga" yang berusia lebih dari 5000 tahun.
Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat 'Stealth' utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut.
Gambar2 itu telah menjadi "rahasia besar" dan tersimpan rapi dengan kawalan yg ketat bersama dengan "rahasia2" penting yg lain di Pentagon. Sudah beratus2 orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai "Gunung Kesengsaraan" atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa2 orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.
Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat sampai ke puncak Mt.Ararat sekaligus dapat menyaksikan dgn mata kepala sendiri sebuah artifak yg 'mahaberharga' tersimpan abadi dipuncaknya.
Lalu apakah sebenarnya artifak "mahaberharga" yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?
Yup,menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!
Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur didalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya.
Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark ,sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam ,artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar didalamnya.
Sebenarnya, zaman Nabi Noah AS dulu tidaklah seprimitif yg kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu.
Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.
Mengikut perkiraan para ahli ,Nabi Noah AS kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C
Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung "Noah Ark" di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.
Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki,83 kaki lebar,dan 50 kaki tinggi.
Ada juga Para Pengkaji berpendapat,"Noah Ark" berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnnya cukup utk menampung ratusan ribu manusia.Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya,terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini,Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira2 terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut,sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.
Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah "drogue-stones", di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level "iron oxide" atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis "vessel" ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar 'Noah Ark' ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Iraq.
Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey,kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km.
Mount Ararat Mt.Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung,ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.
Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut.Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya ,kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu "Russia,Iran, dan Turkey".
Sebuah "batu nisan" yg didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang.
Pada tahun 1917,Maharaja Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 org pakar dari berbagai bidang yg terdiri dari saintis,arkeolog dan tentara untuk melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut. Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.
Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.