Doa Nabi Syu’aib

Nabi Syu’aib as adalah salah seorang di antara nabi-nabi Ilahi yang menanggung derita di jalan tabligh tauhid dan petunjuk umat dan memikul bencana dari umat yang melampaui batas, pengikut kesyirikan dan syaitan. Penduduk kota Madyan dalam keyakinan dan akidah berada dalam kesesatan dan penyelewengan fikir, dalam tindakan sosial menuju kepada jalan yang tidak benar dan pula dalam transaksi orang-orang yang berkhianat. Dengan perintah Ilahi nabi Syu’aib as bertekad menyampaikan tauhid murni, melakukan perlawanan dengan kerusakan-kerusakan sosial dan ekonomi mereka.

Akan tetapi umat yang terbiasa dengan keyakinan-keyakinan batil dan kebiasaan-kebiasaan tidak benar menyalahkan nabi Syu’aib as dan membela keyakinan-keyakinan dan sunnah-sunnah mereka sendiri. Nabi Syu’aib as berkata kepada mereka: “Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.”[1]

Nabi Syu’aib as menyeru umat kepada taubat dan tauhid dan memperingatkan bahwa azab Ilahi yang telah diturunkan kepada umat-umat sebalumnya akan turun pula kepada mereka.

Akan tetapi umat nabi Syu’aib as dari pada sedar, justeru mengancam beliau as bahawa “kalau tidaklah kerana keluargamu tentulah kami telah merejam kamu”.[2]

Penyuluhan dan perlawanan kultur dan pemikiran nabi Syu’aib as terus berlanjut hingga ketika para pemuka kekafiran dan kebodohan menawarkan dua jalan kepada nabi Syu’aib as dan kaum Mukminin dan mengatakan: “Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami.”[3]

Nabi Syu’aib as menjawab: “Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya.”[4] Dan selanjutnya berkata:

وَسِعَ رَبُّنا كُلَّ شَي‏ءٍ عِلْماً عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنا رَبَّنا افْتَحْ بَيْنَنا وَبَيْنَ قَوْمِنا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الفاتِحِينَ

“Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.”[5]

Laknatan nabi Syu’aib as terkabul dan azab Ilahi ditimpakan kepada orang-orang yang membangkang.

---

[1] QS. Hud [11]: 88.

[2] QS. Hud [11]: 91.

[3] QS. Al-A’raf [7]: 88.

[4] QS. Al-A’raf [7]: 89.

[5] QS. Al-A’raf [7]: 89.